Mengenai Saya

Foto saya
Malang, Jawa Timur, Indonesia

Senin, 31 Januari 2011

Hujan siang ini.

Bau tanah tercium hangat, merasuk rongga jiwaku. Tenang dan damai, aku menyukai suasana siang ini. Hujan yang tak begitu lebat, membuatku menikmati setiap tetes hujan yang membahasi tanah di depan kamarku. Aku termenung sendiri di dalam kamarku yang berukuran 3x3 m, ditemani secangkir susu dan musik yang mengiri aku menulis tentang perasaanku siang ini.

Bunyi petir tak mengurangi ketenanganku siang ini, hawa dingin menambah rasa syahduku atas perasaan yang sedang melandaku. Aku diracuni rasa romantis yang kuciptakan sendiri, berimajinasi kembali tentang indahnya sebuah kenyataan yang akan membuatku bahagia, suatu saat nanti. Musik mellow yang sengaja aku putar untuk mendukung suasana hatiku, membuat aku semakin dalam berkelana dalam dunia ciptaanku. Lagu favoritku yang dinyanyikan Ayu Shita berjudul "Tuhan berikan aku cinta" membuatku sadar betapa hampa hidupku tanpa cinta seorang sang adam. Aku berhenti sejenak dari lamunanku, siapa sang adam dalam hidupku? diakah? atau ada orang lain yang masih dirahasiakan Tuhan? Aku tak tahu. 

Betapa aku merindu cinta sejati, hingga aku tak sadar hujan telah berhenti. Hanya rintik-rintik hujan yang semakin membuatku tenggelam dalah kesendirianku siang ini. Oh Tuhan, inikah cobaan bagi hamba hina ini? penyiksaan dalam penantian untuk sang adam yang entah kapan aku bisa bersua. Menjadikanku memuja cinta sejati, membuatku merasa cinta sejati iitu akan datang jika aku tulus. Namun benarkah cinta sejati itu ada? aku kembali terdiam sebab aku tak apa jawaban yang tepat.

Aku bertanya pada diriku sendiri, mampukah menjalani penantian panjang ini. Aku ragu sebab aku tak tahu bagaiman cinta ini mempengaruhi perjuanganku nanti. Aku hanya berharap dia yang dihatiku saat ini adalah sang adam yang aku dambakan. Tuhan, tolonglah hambaMU ini. Berikan kepastian tentang perasaanku. Aku bahagia dengan takdirmu yang menyatukanku dengan dia.

Hujan kembali mengguyur bumi, lebih deras. Bunyi petir saling bersahutan, seolah meneriakan aku sedang dibutakan oleh cinta. Walau bagaimanapun, hujan telah menjadi sahabatku siang ini. Menjadi teman terbaik untuk bercerita. Terimakasih Tuhan, siang ini aku bisa bercerita kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar