Dalam hidup persaingan adalah hal yang sangat wajar untuk kita hadapi setiap waktu. Tak ada menit yang kita lewati tanpa melihat persaingan di sekitar kita. Saya adalah orang yang menganggap bahwa persaingan merupakan bumbu sedap kehidupan, mengapa? Karena tanpa persaingan hidup akan terasa biasa-biasa saja. Tidak ada yang istimewa jika kita menghadapi hidup tanpa persaingan.
Dalam menilai sebuah persaingan kita harus lebih dewasa Mampu membedakan mana persaingan yang sehat dan tidak sehat. Sebab banyak sekali kawan-kawan kita menggunakan segala cara untuk memenangkan sebuah persaingan. Dalam kehidupan sehari-hari biasa saya mendengar dua istilah yang membedakan cara tidak sehat. Yaitu dengan cara halus dan kasar. Sekilas tentang cara halus dan tidak halus. Cara halus yaitu seperti sebuah pepatah yang mengatakan ada musuh di balik selimut. Diam-diam seseorang dengan memiliki maksud tertentu mendekati kita , kemudian dengan misinya yang tidak kita ketahui dia akan beraksi sebebas mungkin untuk mengalahkan kita, sadis! Ada lagi dengan cara kasar ,dengan terang-terangan dia menunjukan kepada kita dia adalah saingan kita, dan mencoba mengalahkan kita dengan cara yang tidak sehat juga. Kemudian saya berpikir dari kedua cara yang tidak sehat tersebut lebih baik kita menghadapi tipe yang kedua. Karena dengan mengetahui dia bukanlah pesaing yang sehat, kita lebih bisa waspada. Namun kedua cara itu harus kita hindari dalam kehidupan kita, sebab mereka bukanlah ciri pesaing yang handal. Bila mendapati orang-orang dengan tipe seperti itu, cepat-cepatlah menghindar. Sebab tidak akan keuntungan yang akan kita dapatkan dengan menghadapi mereka.
Sekarang bagaimana kita dewasa untuk menilai sebuah persaingan. Hal pertama yang harus kamu tanamkan dalam diri adalah, bahwa kamu bukan seorang PECUNDANG. Berusaha, berdo'a, dan bertawakal adalah ciri-ciri seorang yang handal. Untuk menghindari dari perbuatan yang tidak kita inginkan dalam persaingan, ada baiknya kita menyebut dengan KERJASAMA bukan PERSAINGAN. Sebab menurut saya, dengan mengatakan ini adalah sebuah kerjasama, maka yang ada adalah rasa untuk saling mendukung, menolong, dan berkersama untuk meraih keinginan mereka bersama-sama. Walaupun benar dia adala saingan kita, namun cobalah untuk mengatakan bahwa kita sedang berkerjasama dengannya. Dengan adanya dia sebagai saingan , maka secara tidak langsung dia sedang mendorong kita untuk memenangkan pertandingan, juga secara tidak sengaja dia sedang memberi kita pelajaran bagaiman kita menghadapi sebuah pertandingan. Jika sudah berpikir seperti itu, maka semuanya akan berjalan dengan lancar. Hatipun akan tentram, tidak ada rasa grogi yang berlebihan, juga kita mampu tersenyum tulus kepada lawan kita. Nilai plusnya, kita akan tetap puas walau hasil yang kita dapatkan tidak sesuai seperti yang kita harapkan.
Itu adalah sedikit bagaiman saya menghadapi sebuah persaingan dalam kehidupan saya sehari-hari. Tidak perlu bersusah payah untuk menjatuhkan sama lain, tapi lebih bagaimana kita berusaha untuk menjalin hubungan baik sesama manusia. Tetap semangat menghadapi kehidupanmu. Jauhi sifat putus asa, apalagi menyerah sebelum berjuang, Jadilah pejuang sejati dalam hidup. Selalu bersandar kepada Yang Maha Kuasa. Fighting!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar