Terbangun dari tidur panjang yang melelahkan. Menyadari betapa hidup di perantauan tak seindah yang kubayangkan. Segalanya harus ku perjuangkan sendiri. Tidak ada lagi tangan ibu yang membantuku, dan meringankan sedikit kesibukanku. Membuatku semakin paham betapa kedewasaan adalah sebuah pilihan, layaknya hidup yang memang sebuah pilihan. Aku tumbuh dengan didikan alam dan realitas, dan belajar dari orang yang kujumpa. Siapapun mereka, entah itu kawan, guru, pengemis, penjual gado-gado di pinggir jalan, pak satpam di komplek temapt aku kos, dan masih banyak orang-orang berjasa yang sudah mentrasfer aku ilmu untuk bagaimana menjalani hidup. Aku telah berhutang budi pada mereka, dan aku harus sukses agar mereka tak menyesal pernah berjumpa denganku.
Aku hanya berharap, hidup yang kucita-citakan, bisa menjadi kenyataan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar